DINAS SOSIAL

PEMERINTAH  KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

 DINAS SOSIAL

Jl. Kapten Piere Tendean No. 137 Telp/Fax : (0742) 7351241 Kode Pos. 36513

KUALA TUNGKAL

 

 

Kuala Tungkal,      Agustus 2017

Nomor : 460/             /1.1/Dinsos/2017        Kepada Yth
Sifat : Biasa Sdr. Kepala Dinas Kominfo
Lampiran : 1 (satu) Berkas        Kab. Tanjung Jabung Barat
Perihal : Penyampaian data Website        Di
              Tempat

 

Dengan Hormat

Sehubungan dengan surat saudara nomor : 050 / 241 / KOMINFO / 2017 tanggal 31 Juli 2017 mengenai susulan I permintaan data website maka dengan ini kami sampaikan data berupa  softcopy dan hardcopy yang sesuai dengan surat saudara pada lampiran II berupa data statistic dan data dinamis.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

 

KEPALA DINAS SOSIAL

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Drs. SARIFUDIN. MM

NIP. 19630915 199202 1 008

TAGANA

LATAR BELAKANG

Hakekat dari tujuan penanggulangan bencana adalah untuk mengurangi resiko dan menekan dampak bencana terhadap masyarakat. Oleh karena itu segala aspek maupun proses yang terkait dengan upaya-upaya penanggulangan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka segala upaya penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.

Agar masyarakat memahami tentang peran dan fungsinya dalam penanggulangan bencana, maka perlu dilakukan upaya-upaya pemberdayaan seperti penguatan, pemantapan dan pelatihan sesuai dengan budaya, kearifan lokal serta kemampuan dan potensi masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat akan lebih mandiri, lebih kuat, lebih sigap, lebih terlatih dan lebih siap untuk menghadapi bencana mendatang tanpa bergantung kepada pihak lain kecuali kondisi khusus.

Untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana diperlukan basis yang kuat dari “ kalangan “ masyarakat itu sendiri agar penanggulangan bencana tidak hanya menjadi kebutuhan sampingan tapi melembaga sebagai bagian dari kehidupannya.

Kelompok basis yang dianggap paling kuat, paling menonjol dan militan serta memiliki spirit yang tinggi adalah dari kelompok generasi muda yang keberadaan mereka ada di seluruh pelosok desa di seluruh tanah air.

 

Ada beberapa alasan tentang keterlibatan generasi muda dalam penanggulangan bencana yaitu:

 

1.Jumlah generasi muda sangat banyak

2.Pesebarannya sampai di desa-desa di seluruh pelosok negeri

3.Usia mereka masih muda (18 s.d. 45 tahun)

4.Sifat mau menolong dan saling membantu sangat tinggi

5.Sudah sering terlibat dalam penanggulangan bencana di wilayahnya masing-masing

 

Berdasarkan eksplorasi dan kenyataan tersebut, maka dianggap perlu memberdayakan potensi generasi muda dalam penanggulangan bencana sebagai personal penanggulangan bencana berbasis masyarakat terlatih

Agar potensi tersebut melembaga, maka keberadaannya perlu mendapat pengukuhan dan penetapan yuridis formal dan dapat disetarakan dengan unsur-unsur penanggulangan bencana formal lainnya untuk menumbuhkan rasa kebanggaan profesi serta rasa tanggung jawab sosial.

Pengakuan dan penetapan yuridis formal generasi muda dalam sistem penanggulangan bencana nasional diberi nama T A G A N A  (Taruna Siaga Bencana)

 

TUGAS T A G A N A

 

Tugas TAGANA dalam Penanggulangan bencana terbagi dalam 2 besaran yaitu :

Tugas Umum

  1. Motivator
  2. Mediator dan Komunikator
  3. Katalisator
  4. Mobilisator dan Alokator

 

Tugas Pokok

Penggerak potensi penanggulangan bencana berbasis masyarakat khususnya di desa dan kelurahan

I.KEMAMPUAN DAN KEAHLIAN YANG HARUS DIMILIKI TAGANA

Setiap anggota TAGANA harus memiliki kemampuan dan keahlian serta menguasai manajemen kebencanaan, baik secara konseptual maupun teknis meliputi :

  1. Konseptual : Penguasaan pengetahuan tentang manajemen kebencanaan yang berlaku secara universal
  2. Teknis : Adalah aplikasi kegiatan penanggulangan bencana yang bersifat teknis :

a.Kemampuan menganalisa situasi terutama daerah rawan bencana

b.Kemampuan melakukan pendataan tentang potensi bencana dan sumber-sumber  (resource)

c.Kemampuan melakukan komunikasi verbal dan non verbal

d.Melakukan/ memberikan pertolongan dan perlindungan bagi korban bencana

e.Kemampuan menggunakan seluruh peralatan penanggulangan bencana seperti Evakuasi  Kit dan lain-lain

f.Kemampuan melakukan rujukan

 

Catatan : Prioritas aplikasi kegiatan TAGANA lebih difokuskan pada Bantuan Sosial Korban Bencana

Seluruh pengetahuan dan kemampuan teknis TAGANA, mengacu pada kegiatan fase-fase siklus bencana meliputi :

1.Pra Bencana

2.Saat Bencana

3.Pasca Bencana

 

No.1. FASE: Pra Bencana

 

KEGIATAN

Pendataan daerah rawan bencana

Melaporkan data daerah rawan bencana

Melakukan pemantauan

Mengorganisasi diri

Memperkuat jaringan kerja

Melaksanakan sosialisasi

Melaksanakan pelatihan

Membangun sistem peringatan dini

Membuat analisa resiko/ dampak

Membuat analisa kebutuhan bantuan menyiapkan peralatan-peralatan

Memasang tanda-tanda dan rambu-rambu larangan

Tidak tinggal di daerah rawan bencana

Menggalang potensi di sumber-sumber

 

2 Saat Bencana

Melakukan penyelamatan

Mengarahkan potensi dan sumber-sumber

Distribusi bantuan

Mendata dampak/ akibat bencana

Pengamanan wilayah

 

3 Pasca Bencana

Menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi

Melakukan upaya-upaya percepatan pemulihan